Seru Pembahasan Isu Isu Mutakhir Pembelajaran Bahasa Indonesia Jadi Isu Hangat Dalam Perkuliahan Pascasarjana S3 Uhamka
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Seru Pembahasan Isu Isu Mutakhir Pembelajaran Bahasa Indonesia Jadi Isu Hangat Dalam Perkuliahan Pascasarjana S3 Uhamka

    Dimas ( Redaksi )
    12 November 2022, 11/12/2022 12:56:00 PM WIB Last Updated 2022-11-12T05:56:51Z

    Jakarta_Harian-RI.com-
    Bertempat di kampus pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yang berlangsung pada hari Sabtu, 12 Nopember 2022, pukul 08.00 sampai selesai. 

    Prof. Dr. Ade Khidmat, M.Pd dan Dr. Iman Syafe,I dalam materi mata kuliah Isu-Isu Pembelajaran Mutakhir Bahasa Indonesia. Dalam pertemuan tersebut ddiskusi yang alot dan sangat menemukan ide ide temuan yang bisa dikembangkan di tengah tengah masyarakat.

    Senada dengan hal tersebut Dr. Iman Syafe,I, Mimpi dan cita-cita adalah suatu harapan dan keinginan yang semua orang inginkan agar bisa menjadi sebuah kenyataan. 

    Mimpi pula yang menjadikan seseorang dalam meraihnya menjadi sangat bersemangat dalam perkuliahan berbagai suatu kegiatan yang dilakukannya. 
    Harapan mimpi dapat terwujud dengan kita apabila kita selalu optimis, tidak malas dalam perkuliahan, serta berdoa agar segala hasil usaha yang sudah dilakukan dapat berbuah manis menjadi suatu mimpi dan menjadi cita-cita yang dapat tersampaikan dan terwujud.
    Mahasiswa perlu mengembangkan Asesmen Literasi Membaca Berkelanjutan. 

    Progres pemikiran dan rencana apa yang akan dilakukan saat penelitian deserrtasi yang semakin memperkuat embrio issu kebaruan yang didapatkan dan secara rasional. Tuturnya. 

    Bu Endah saat memulai membahas makalahnya dengan judul ” Asesmen Literasi Membaca Berkelanjutan” Bu Endah mencoba mengupas proposal desertasinya yang mengangkat Metode penelitian kualitatif interaktif – metode pnelitian dan pengembangan (R&D).
    Menurutnya metode penelitian R & D kelebihannya adalah dapat menjadi penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Penelitian R & D sering diartikan sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada. 

    Yang dimaksud dalam penelitian ini adalan pengembangan  dalam bidang pendidikan pada bagian teknologi dan media untuk melakukan asesmen kemampuan literasi membaca berbasis asesmen digital interaktif . 

    Menurutnya, ada empat tahap dalam penelitian pengembangan dalam dunia pendidikan: 1. pemeriksaan pendahuluan (preelimenary investigation) a. tinjauan ulang literaturb. konsultasi tenaga ahli, c. analisa ketersediaan conto untuk tujuan yang terkait, d. studi kasus dari praktek yang umum untuk merincikan kebutuhan. 2. penyesuaian teortis (theoritical embedding) pada hakikatnya adalah usaha yang lebih sistematis dibuat untuk menerapkan dasar pengetahuan dalam mengtarakan dasar penilikiran yang teoritis untuk pilihan rancangan. 3. uji empiris (empirical testing), bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan dan efektivitas dari pengembangan yang dilakukan. 4. proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation, analysis, and reflection on process and outcome.
    Pada tahap ini, peneliti akan menentukan tempat dan subjek penelitian seperti dengan cara menghubungi kepala sekolah dan guru mata pelajaran disekolah yang akan menjadi lokasi penelitian. 

    Selanjutnya peneliti akan mengadakan persiapan-persiapan lainnya, seperti mengatur jadwal penelitian dan prosedur kerja sama dengan guru kelas yang dijadikan tempat penelitian.

    Pada Tahap ini juga  merupakan langkah awal penelitian pengembangan peneliti dalam hal inin akan melakukan analisis siswa, analisis kurikulum, dan analisis perangkat atau bahan yang akan dikembangkan.

    Pada tahap expert review, produk yang telah didesain dicermati, dinilai dan dievaluasi oleh pakar. Pakar-pakar tadi menelaah konten, konstruk, dan bahasa dari masing-masing prototipe. Saran-saran para pakar digunakan untuk merevisi perangkat yang dikembangkan. 

    Pada tahap ini, tanggapan dan saran dari para pakar (validator) tentang desain yang telah dibuat ditulis pada lembar validasi sebagai bahan merevisi dan menyatakan bahwa apakah desain ini telah valid atau tidak.

    Pada tahap Penelitian dan Pengumpulan Data Pada tahap ini, paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan yaitu studi literatur dan studi lapangan. Pada studi literatur, digunakan untuk menemukan konsep-konsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk. Melalui studi literatur dikaji pula ruang lingkup suatu produk, keluasaan penggunaan, kondisi pendukung, dan lain-lain. Melalui studi literatur diketahui pula langkah-langkah yang paling tepat untuk mengembangkan produk. 

    Studi literatur juga akan memberikan gambaran hasil-hasil penelitian terdahulu yang bisa sebagai bahan perbandingan untuk mengembangkan suatu produk tertentu. Selain studi literatur, perlu juga dilakukan studi lapangan atau dengan kata lain disebut sebagai pengukuran kebutuhan dan penelitian dalam skala kecil. 

    Dalam mengembangkan suatu produk, sebaiknya didasarkan atas pengukuran kebutuhan (need assessment).

    Selanjutnya Nursalim, M.Pd salah satu mahasiswa pascasarjana yang ikut dalam perkuliahan tersebut menambahkan bahwa pada hakikatnya Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu Bangsa begitu salah satu  butir yang terdapat di dalam teks Asesmen Literasi Membaca Berkelanjutan di tingkat SD, artinya bahwa bahasa Indonesia wajib di kuasai oleh semua warga Negara Indonesia baik lisan maupun tulisan, pada umumnya semua warga Indonesia yang sudah mulai belajar berbicara sebaiknya langsung dikenalkan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai bahasa nasionall di samping bahasa daerahnya, agar ketika sudah bisa berbicara dengan lancar maka tidak akan begitu keliru dengan bahasa nasionalnya.

    Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib di pelajari oleh semua siswa disekolah, mulai dari tingkat SD sampai SMA, dengan harapan siswa mampu memahami, menguasai dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa seperti menyimak, membaca, menulis dan berbicara dan ditingkat SMP dan SMA ditambah dengan mempelajari kesusastraan seperti membuat cerpen, puisi, resensi film dll, selama itu pula pelajaran bahasa Indonesia menemani mereka, tetapi jika melihat hasil nilai yang ditunjukkan ternyata masih rendah. lalu, mengapa nilai bahasa Indonesia masih rendah? semua ini jelas perlu dikaji lebih jauh baik oleh guru sebagai pemberi materi di sekolah, kepala sekolah, orang tua,lingkungan bahkan pemerintah turut bertanggung jawab terhadap rendahnya Bahasa Indonesia dikalangan siswa.

    Dalam makalah ini penulis akan menguraikan” permasalahan yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam mempelajari bahasa dan sastra Indonesia di tingkat SMA. Maka rumusan yang bisa diambil adalah, 1. Apakah problematika pembelajaran bahasa indonesia di SMA ?, 2. Bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan  pembelajaran bahasa Indonesia disekolah?, Bagaimana penggunaan metode pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMA . adapun tujuan untuk mengetahui problematika  pengajaran Bahasa Indonesia  di SMA, Untuk mengetahui cara  mengatasi masalah yang dihadapi guru dalam   melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia.(HR-RI_Nursalim).
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Seru Pembahasan Isu Isu Mutakhir Pembelajaran Bahasa Indonesia Jadi Isu Hangat Dalam Perkuliahan Pascasarjana S3 Uhamka

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer