
Harian-RI.com
"BUKU apa yang wajib dibaca generasi muda saat ini?" tanya seorang wartawan kepada Nirwan Dewanto, budayawan terkemuka yang dikenal sebagai kurator dan pelaku seni rupa, penyair, penulis esai kritik sastra, aktor, dan aktivis Indonesia tersebut.
Penerima Penghargaan Achmad Bakrie XVIII 2022 untuk kategori Sastra tersebut menyarankan agar membaca buku biografi.
Seperti, jelasnya, buku berjudul "Semasa Kecil di Kampung" oleh Muhamad Radjab, "Renungan Indonesia" oleh Sutan Syahrir, dan pidato-pidato Sukarno, yang dimuat dalam buku "Indonesia Menggugat".
"Kalau sastra, baca puisi-puisi penyair Khairil Anwar, di buku berjudul 'Aku ini Binatang Jalang' (Koleksi Sajak 1942-1949), yang sudah lama beredar," jelasnya.
Membaca biografi sama halnya membaca novel. Di dalamnya berisi rekaman jatuh bangunnya manusia, juga rekaman kerumitan emosi dan imajinasi.
Prof Dr Ignatius Bambang Sugiharto, dari Universitas Katolik Parahyangan menyebut, membaca novel itu berbeda dengan membaca buku pelajaran yang bersifat universal.
"Novel adalah tulisan individual atau personal. Inilah yang menjadi titik penting. Sebab hidup tidak sesederhana ilmu pengetahuan," jelasnya.
Hidup itu rumit. Setiap orang memersepsinya melalui pengalaman pribadinya. Maka semakin kita membaca novel, sebenarnya kita semakin masuk ke dalam aneka bentuk kehidupan yang sebetulnya pelik.
"Dengan cara itu empati kita terhadap kemanusiaan ditumbuhkan dan diperdalam," jelasnya.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar