Inilah Surat Imajiner Presiden Prabowo kepada Gubernur Muzakir Manaf tentang Tanah Wakaf Blang Padang
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Inilah Surat Imajiner Presiden Prabowo kepada Gubernur Muzakir Manaf tentang Tanah Wakaf Blang Padang

    Dimas ( Redaksi )
    16 Juli 2025, 7/16/2025 06:40:00 PM WIB Last Updated 2025-07-16T11:40:34Z


    Harian-RI.com

    Inilah Surat Imajiner Presiden Prabowo

    kepada Gubernur Muzakir Manaf tentang

    Tanah Wakaf Blang Padang. Semoga

    ia menjadi ruang perenungan bersama:

    tentang warisan, tentang keadilan, dan

    tentang bagaimana negara semestinya

    memperlakukan tanah umat.


    ***

    Saudaraku Muzakir Manaf, Gubernur Aceh

    yang saya hormati,


    Saya menerima dan membaca dengan

    saksama surat yang Saudara kirimkan

    tertanggal 17 Juni 2025, tentang

    permohonan pengembalian tanah wakaf

    Blang Padang kepada Masjid Raya

    Baiturrahman. Surat itu tidak hanya

    mengabarkan masalah administrasi aset,

    tetapi mengetuk sisi terdalam nurani saya

    sebagai seorang manusia, sebagai Presiden

    Republik Indonesia, dan sebagai sahabat

    seperjalanan dalam sejarah panjang bangsa

    ini.


    Saya mengenal Saudara bukan hanya

    sebagai Gubernur Aceh hari ini, tetapi juga

    sebagai pejuang yang dahulu berada di jalan

    yang berbeda dengan saya. Kini, kita berdua

    dipertemukan dalam satu panggilan sejarah:

    menjaga perdamaian, merawat keadilan, dan

    menjadi jembatan antara luka masa lalu dan

    harapan masa depan.


    Ketika saya berdiri di hadapan Presiden Rusia

    Vladimir Putin pada forum internasional bulan

    lalu, saya menyampaikan bahwa perdamaian

    Aceh adalah bukti bahwa rekonsiliasi bisa

    dicapai tanpa saling mengalahkan, tapi saling

    memuliakan. Perdamaian ini tidak jatuh dari

    langit; ia tumbuh dari keberanian dua pihak

    untuk saling menghormati dan mempercayai.

    Saya sebutkan juga bahwa sekarang Anda

    adalah sahabat saya dan terpilih sebagai

    Gubernur Aceh.


    Blang Padang adalah bagian dari sejarah

    Aceh yang hidup. Jika benar tempat itu

    adalah tanah wakaf yang diamanahkan

    oleh Sultan Iskandar Muda untuk Masjid

    Raya, maka itu bukan sekadar tanah tetapi

    warisan spiritual, kultural, dan moral yang

    mesti kita jaga bersama.


    Bahwa sejak 2003, tanah itu berada dalam

    penguasaan TNI karena status Darurat Militer,

    dan bahwa sebelumnya telah ada upaya dari

    Gubernur Aceh terdahulu namun tertolak

    karena ketiadaan dokumen, kini Saudara

    membawa fakta sejarah dari peta tahun

    1875 yang menunjukkan Blang Padang tidak

    pernah dikuasai Belanda.


    Fakta bahwa Belanda pun tidak mengklaim

    tanah wakaf itu sebagai miliknya adalah

    pesan simbolik yang dalam: jika penjajah bisa

    menghargai tanah wakaf, maka kita sebagai

    bangsa merdeka harus lebih sanggup

    menjaganya.


    Saya telah mempelajari kisah inspiratif ketika

    200 tahun lalu, seorang ulama asal Aceh

    bernama Habib Bugak Asyi mewakafkan

    tanah di Mekkah agar dapat digunakan

    sebagai tempat tinggal bagi jamaah haji asal

    Aceh. Amanah itu dijaga turun-temurun oleh

    Kerajaan Arab Saudi. Kini, setiap jamaah haji

    Aceh menerima uang saku sekitar Rp8,5 juta,

    buah dari keberkahan pengelolaan wakaf

    yang jujur dan visioner.


    Kita memiliki banyak alasan untuk percaya

    bahwa pengembalian Blang Padang ke fungsi

    asalnya bukanlah sebuah pengurangan bagi

    negara, tetapi penguatan keadaban kita

    sebagai bangsa yang menghormati amanah

    leluhur dan kedaulatan umat.


    Saya memahami bahwa status hukum aset

    negara bukan perkara sederhana. Tetapi saya

    juga percaya, bila ada niat baik dan semangat

    menjaga perdamaian, semua jalan akan

    terbuka. Saya akan meminta kementerian

    terkait termasuk Menteri ATR/BPN, Menteri

    Agama, Panglima TNI, dan Kepala BWI-

    untuk segera mempelajari permohonan

    Saudara dan menyiapkan mekanisme

    koordinasi yang tertib dan adil.

    Nn


    Karena saya percaya, jika kita berdua pernah

    mampu menutup babak kelam dengan

    saling menghormati, maka kita juga mampu

    membuka lembar baru dengan saling

    memuliakan.


    Terima kasih atas keberanian Saudara

    menjaga warisan Aceh, dan atas kepercayaan

    yang Saudara berikan kepada Republik ini.

    Tidak ada yang perlu dipermalukan dalam

    upaya mengembalikan marwah. Justru kita

    semua akan dimuliakan.


    Hormat saya,

    Prabowo Subianto

    Presiden Republik Indonesia


    Sumber: Pintoe.co

    #berita

    #mualem

    #suratprabowo

    #tanahwakaf

    #blangpadang

    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Inilah Surat Imajiner Presiden Prabowo kepada Gubernur Muzakir Manaf tentang Tanah Wakaf Blang Padang

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer