Pemko Lhokseumawe dan Islamic Relief Bangun 50 Rumah Dhuafa, Anggaran Capai Rp4,5 Miliar
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Pemko Lhokseumawe dan Islamic Relief Bangun 50 Rumah Dhuafa, Anggaran Capai Rp4,5 Miliar

    Dimas ( Redaksi )
    2 Agustus 2025, 8/02/2025 09:02:00 PM WIB Last Updated 2025-08-02T14:02:55Z




    Lhokseumawe _Harian-RI.com

    Pemerintah Kota Lhokseumawe melalui Baitul Mal menggandeng Yayasan Islamic Relief Indonesia untuk membangun 50 unit rumah layak huni bagi keluarga kurang mampu. Program kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah dilakukan di kantor pusat Islamic Relief, Duren Tiga, Jakarta Selatan.


    Sosialisasi program digelar pada Sabtu, 2 Agustus 2025, mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB di Oproom Kantor Wali Kota Lhokseumawe. Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber utama: Wali Kota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar,SH.,MH,  CEO Islamic Relief Indonesia Nanang Subana Dirja, dan Prof. Muhammad Said selaku Ketua Dewan Pengawas Syariah Yayasan Islamic Relief Indonesia.


    Dalam pemaparannya, para narasumber memperkenalkan konsep Islamic Ultra Poor Graduation (IUPG)—sebuah strategi pengentasan kemiskinan ekstrem secara berkelanjutan. Program ini dirancang untuk mendorong para mustahik (penerima zakat) menjadi muzakki (pembayar zakat), sekaligus membangun kemandirian ekonomi masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045.


    “Kami ingin membuktikan bahwa zakat bukan hanya untuk membantu sesaat, tapi bisa menjadi instrumen kuat dalam mengubah kehidupan masyarakat miskin secara permanen,” ujar Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar.


    Setelah sesi sosialisasi, rombongan langsung melakukan peninjauan ke lokasi awal pembangunan rumah. Tiga warga yang menjadi penerima manfaat awal yaitu:


    1. Ruqayah, warga Desa Cot Girek Kandang, Kecamatan Muara Dua


    2. Fakhrurrazi, warga Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua


    3. Suryani, warga Paloh Punti, Kecamatan Muara Satu


    Wali Kota menegaskan bahwa rumah bantuan tersebut tidak dipungut biaya sama sekali dan masyarakat diminta waspada terhadap praktik pungutan liar.


    "Jika ada yang mengatasnamakan pemerintah atau Baitul Mal untuk meminta bayaran, segera laporkan. Ini program untuk rakyat miskin dan harus diberikan secara gratis,” tegasnya.


    Tak hanya itu, Wali Kota juga menyampaikan harapannya agar semakin banyak pihak yang berkontribusi dalam program zakat melalui Baitul Mal.


    “Ke depan, kita ingin semakin banyak perusahaan yang menyalurkan zakatnya ke Baitul Mal. Zakat jangan hanya dianggap kewajiban individu, tapi juga menjadi tanggung jawab sosial korporasi,” ungkapnya.


    Dari sisi teknis, CEO Islamic Relief Indonesia, Nanang Subana Dirja, menyampaikan bahwa pembangunan akan berlangsung selama enam bulan. Masing-masing penerima manfaat juga akan mendapat dana tunai sebesar Rp16 juta langsung ke rekening pribadi sebagai biaya ongkos tukang dan pekerja.


    Adapun pembiayaan program ini bersumber dari:


    Baitul Mal Kota Lhokseumawe: Rp25 juta per unit (total Rp1,25 miliar)


    Yayasan Islamic Relief Indonesia: Rp65 juta per unit (total Rp3,25 miliar)


    Dengan demikian, anggaran total per unit rumah adalah Rp90 juta, dan keseluruhan anggaran untuk 50 unit mencapai Rp4,5 miliar.


    Ketua Dewan Pengawas Syariah Islamic Relief, Prof. Muhammad Said, menambahkan bahwa program ini diharapkan menjadi percontohan nasional dalam mengintegrasikan pendekatan zakat, penguatan sosial, dan pemberdayaan ekonomi untuk menekan angka kemiskinan ekstrem secara signifikan. (Andy)

    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Pemko Lhokseumawe dan Islamic Relief Bangun 50 Rumah Dhuafa, Anggaran Capai Rp4,5 Miliar

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer