
Banda Aceh_Harian-RI.com
Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (USK) meresmikan ruang Auditorium dengan nama "Auditorium Dr. Ir. M. Ridha, M.Eng", yang diresmikan langsung oleh Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Marwan dalam sebuah seremoni yang hangat namun sarat makna di lantai 3 Gedung TDMRC, Darussalam, Banda Aceh.
Auditorium ini berkapasitas 60 orang dan dirancang sebagai ruang berbagi dan diskusi ilmiah yang intensif sebagai tempat diselenggarakannya seminar, workshop, pelatihan, serta forum akademik lainnya. Sebagai bagian dari pusat unggulan kebencanaan di Indonesia, keberadaan auditorium ini memperkuat posisi TDMRC sebagai simpul pertukaran ilmu pengetahuan lintas disiplin dan lintas negara.
Kegiatan peresmian ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan USK dan keluarga almarhum Dr. Ridha. Dalam suasana yang hangat namun sarat emosi, diputar sebuah tayangan dokumenter singkat berisi cuplikan kenangan, foto-foto lawas, dan pesan-pesan dari keluarga. Kesunyian menyelimuti ruangan; beberapa hadirin tertunduk haru, lainnya menyeka air mata. Momen ini menjadi bukti bahwa sosok almarhum tak hanya dikenang karena perannya sebagai akademisi dan pendiri TDMRC, tetapi juga sebagai pribadi yang bersahaja, dekat dengan siapa pun, dan mampu menyentuh banyak hati dengan ketulusan serta keteguhan visinya.
Sosok Dr. Ridha merupakan salah satu pendiri TDMRC pada tahun 2006, tak lama setelah peristiwa tsunami 2004. Beliau dikenal sebagai akademisi disiplin dan inspiratif yang mencurahkan hidupnya untuk membangun ketangguhan Aceh melalui ilmu pengetahuan. Dr. Ridha lahir di Sigli, Aceh, pada 21 April 1967. Ia menyelesaikan studi sarjananya di Teknik Mesin ITS Surabaya, kemudian melanjutkan pendidikan pascasarjana di Tokyo Institute of Technology, Jepang, dengan spesialisasi di bidang rekayasa korosi. Selama kariernya sebagai dosen di Fakultas Teknik USK, beliau dikenal sebagai pengajar yang berdedikasi dan ilmuwan yang visioner. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Laboratorium Material dan Ketua Jurusan Teknik Mesin USK pada tahun 2008. Selain aktif dalam kegiatan akademik, Dr. Ridha juga memainkan peran penting dalam memperkuat jejaring internasional USK, terutama dalam isu mitigasi bencana. Namanya dikenal di kancah nasional dan internasional, tidak hanya sebagai pakar teknik material, tetapi juga sebagai pemikir strategis dalam pembangunan berbasis ilmu kebencanaan.
Direktur TDMRC, Prof. Dr. Syamsidik, dalam sambutannya menyatakan bahwa penamaan auditorium ini bukan hanya bentuk penghormatan personal, tetapi juga simbol keberlanjutan dari semangat Dr. Ridha dalam memajukan ilmu kebencanaan.
“Kami tidak sedang hanya memberi nama sebuah ruangan. Kami sedang menjaga nyala semangat yang beliau hidupkan.”
Nama Dr. Ir. M. Ridha, M.Eng kini terpatri secara resmi di ruang utama TDMRC. Namun lebih dari itu, namanya telah lebih dulu hidup dalam ingatan dan semangat para peneliti, mahasiswa, serta masyarakat Aceh yang merasakan langsung dampak nyata dari kerja keras dan pengabdian beliau.
“Beliau mungkin telah tiada, tapi warisannya akan terus hadir dalam setiap riset, diskusi, dan kolaborasi yang terjadi di auditorium ini,” ucap Prof. Dr. Ir. Marwan dalam momen peresmian tersebut.
_Al-Fatihah untuk almarhum. Semoga amal jariyah beliau terus mengalir melalui ilmu yang diwariskan dan lembaga yang beliau dirikan.
_
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan hari itu, TDMRC Universitas Syiah Kuala (USK) juga menyelenggarakan Seminar Series ke-35 sebagai bagian dari kegiatan seminar rutin setiap tahunnya yang membahas terkait kebencanaan. Seminar kali ini mengangkat tema “Risiko Banjir akibat Perubahan Iklim di Asia Tenggara”, dengan studi kasus dari Indonesia dan Malaysia.
Dalam seminar tersebut, hadir sebagai narasumber utama Prof. Dr. Ir. Ella Meilianda, ST, MT, IPU dari Universitas Syiah Kuala, beliau juga peneliti di Divisi Manajemen Risiko Bencana TDMRC yang memberikan pemaparan mengenai kerentanan wilayah pesisir Aceh terhadap dampak perubahan iklim. Sementara itu Dr. Khamarrul Azahari Bin Razak, M.Sc dari Universiti Teknologi Malaysia, yang memaparkan dinamika risiko banjir di Semenanjung Malaysia serta pendekatan berbasis komunitas dalam mitigasinya. Acara seminar dipandu oleh Dr. Sylvia Agustina, ST, MUP, peneliti di Divisi Tsunami TDMRC sekaligus dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota USK, yang bertindak sebagai moderator yang membuka ruang diskusi aktif antara peserta dan narasumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar