Medan_Harian-RI.com
Ketahanan pangan menjadi concern semua pihak, termasuk DPR RI sebagai lembaga legislatif yang senantiasa berupaya memastikan ketersediaan lahan dan bibit untuk budidaya tanaman pangan. 

Upaya tersebut dilakukan Ketua DPR RI, Puan Maharani, belum lama ini, menghadiri kegiatan Tanam Dua Kali Panen Dua Kali [dobel] dalam setahun di Kabupaten Toba bersama mahasiswa dan dosen Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) yang tengah melakukan Praktik Kerja Lapangan II [PKL] mahasiswa Polbangtan Medan.

Mbak Puan, sapaan Puan Maharani menabur benih dan menanam jagung, menandai Program Dobel Tanam dan Panen Jagung dari benih hibrida jenis P32 di Desa Baruara, Kecamatan Balige, Provinsi Sumatera Utara [Sumut]. 

Turut hadir Bupati Toba Poltak Sitorus; dosen Polbangtan Medan mewakili Direktur Yuliana Kansrini; mahasiswa/i PKL II Polbangtan Medan; Kadistan Pemkab Toba, Togap Halomoan Sitorus; dan Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon.

Langkah tersebut sejalan upaya Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa membangun pertanian membutuhkan kerja sama semua pihak. Perencanaan yang kuat dan akselerasi cepat dalam pelaksanaannya, mulai dari hulu hingga hilir.

"Tidak boleh manja. Kita harus kerja. Pertanian sangat menjanjikan. Bukan hanya bisa hidup darinya, juga bisa membuat orang kaya dan sejahtera," kata Mentan Syahrul.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, pertanian akan selalu menjadi tumpuan pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat global.

Menurutnya, sumber daya alam dan output berbagai kegiatan pertanian menjadi penyedia berbagai kebutuhan yang umumnya dapat dikelompokkan sebagai 4F yakni pangan [food], pakan (feed), bahan bakar (fuel) serta serat dan bahan baku industri lain [fibre]. Selain itu, ada tuntutan lain yakni kelestarian lingkungan (environment).

"Tantangan ini akan terus muncul. Menuntut penerapan berbagai inovasi yang dapat meningkatkan output untuk mengimbangi kebutuhan food, feed, fuel, dan fibre, sekaligus kelestarian lingkungan," kata Dedi Nursyamsi.

Menanam jagung secara manual di Kabupaten Toba tersebut, Puan Maharani berjanji akan membantu pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan) untuk mendukung warga Toba mengembangkan pertanian.

"Jujur baru kali ini, saya menanam jagung secara manual. Dulu dengan Presiden Jokowi pernah menanam jagung, tapi sudah pakai alat. Tidak lagi manual. Kalau tadi kan bisa sakit pinggang," kata putri sulung Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPR Puan Maharani mengaku akan mengupayakan ketersediaan Alsintan, agar bisa digunakan petani untuk meningkatkan hasil produksi. Kendati demikian, hal itu butuh waktu, karena harus disiapkan dulu anggarannya.

"Saya harap amang, inang, eda dan ito agar bersabar menunggu,” katanya.

Bupati Toba, Poltak Sitorus dalam kesempatan tersebut menyerahkan proposal bantuan pembangunan Kabupaten Toba kepada Puan Maharani. Poltak berharap agar usulan perbaikan infrastruktur jalan, pengadaan alsintan, penambahan pupuk bersubsidi dan bantuan lainnya dapat direalisasikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani.

Kadis Pertanian Toba, Togap Halomoan Sitorus mengatakan benih padi yang ditabur Puan Maharani merupakan benih padi unggul inbrida varietas mekongga. Jenis padi tersebut berusia 100 hari tanam, dengan potensi produksi delapan hingga 10 ton per hektar.

"Benih padi disumbangkan oleh Puan Maharani dan Sihar Sitorus sebanyak lima ton. Kita rencanakan untuk dibagi pada petani yang mau menanam dua kali,” kata Tohap.

Bantuan benih padi sebanyak lima ton, katanya, akan dibagikan pada petani di Desa Baruara dan juga beberapa titik yang warganya mau menanam dua kali.