
Sumut_Harian-RI.com
Namun ditengah,salah jalan,tanpa revisi salah
Menurut nya sudah umum,hanya dikntor
Tanpa pemberitahuan medya
Bukan kebiasaan untuk kebaikan,namun kebaikan u tuk kebiasaan,pasrah tp tdk rela
Seperti itu masyarakat awam dgn pemerintahan nya,menyimak bantuan sosial yv salah sasaran dan tanpa direvisi dan tanpa pmberitahuan medya,dan dianggap perobahan nama yg penerima sudah publik,sekipun sebatas surat di kantor saja yg di ditanda tangani oleh oknum kades dgn oknum camat setempat
Awamkan?? Masyarakat luas,dimana mana bush bibir dimasyarakat ujar bp imun salah satu sumber yg dapat di percsya
Misalnya masyarakat Mak mega da. Mak uteh serta br dolok saribu juga tdk pernah mendapat bantuan ,tambah. Nya dicelah celah berbincang bincang 15/6/23
Menyatakan keluh kesah warga,dlm haknya ,danb hak yg salah jika direvisi penerima bntuan itu
Seyogia nya diumumkn di umumkan yg mudah dijangksu publik,atau medya
Anehnya pula tutur bp imun ,sering tdk tegoran gara gara usulan ini,tambshnya,pdhal bkn untuk saya pribadi,tapi msih ada warga yg dibawsh standar ekonominya tdk memadai,bhkan orang kaya malah dapatan dan kelusrga nya
Hingga berita ini dikirimkan ke meja redaksi 16/6/23
BPD pun dgn kaurnya tdk berkutik,tdk berfungsi mengawasi bantuan itu
Parahnya lg saling tuding menuding antara oknum diksos,dgn aparat desa,Oknum Desa,
Arti. Nya jika warga nanyakan itu data daru pusat tutur nya oleh aparst desa,atau pendamping
Lain lg per nystaan orang diksos itu data yg di berikan dari desa tambshnya
Lalu siapa yg berbohong?? Kertas lah yg berbohong flm aplikasi group wahsaap,
Dugaan miring rekayasa dan menghila gkn bsra g bukti
Dan menghalang halanngi tugas pers,medya
Dan mempersulit pemeriksaan
Mari kita ikuti prkmbangan ,bagaimana membangun Desa?
Oleh pemersatu bangsa???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar