JAWA BARAT_Harian-RI.com
Viral nya pemberitaan di media online Nasional dugaan adanya pungli FOGGING yang di lakukan oleh oknum petugas Puskesmas Cirata kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat menuai sorotan dari berbagai elemen masyarakat diantaranya Pemerhati Anti Pungli dan Korupsi Indonesia Bana Sopandi kamis,25/4 di ruang kerjanya.
Menurut Bana Sopandi selaku Pemerhati Anti Pungli dan Korupsi Indonesia ( APKI ) kabupaten Bandung Barat mengatakan dengan adanya pemberitaan yang Viral terkait dugaan Pungutan Liar Fogging yang menimpa kepala Desa dikecamatan Cipeundeuy sangat di sesalkan.
Pasalnya dalam kegiatan fogging itu tidak ada pungutan apapun kenapa demikian dalam regulasinya apabila telah terjadi Demam berdarah yang menimpa masyarakat dan sampai dirawat di rumah sakit atau meninggal dunia itu gratis tidak ada pembayaran ataupun pungutan . Kecuali kegiatan fogging itu diminta oleh masyarakat ataupun pejabat wilayah itu harus bayar karena ada obat yang harus dibeli.ujarnya
Dengan adanya dugaan pungli ini kami akan menurunkan Tim Investigasi kelapangan untuk mengecek kebenaran pemberitaan tersebut sebagai bahan laporan ke pihak terkait.ujarnya
Ditempat terpisah menurut kepala Desa yang namanya minta di rahasia kan mengatakan bulan kemarin di wilayah kami ada beberapa warga yang terkena DBD dan kami langsung memberikan informasi kepada Puskesmas Cirata dan kecamatan untuk diadakan fogging tapi, kenyataannya pihak puskesmas/ Dinkes hanya menyediakan alatnya saja dan akhirnya kami tidak jadi mengadakan fogging.ujarnya
Sementara untuk mencegah penularan nyamuk tersebut perlu adanya fogging.ujarnya
Diakhir pembicaraan Bana mengatakan kami akan mengadukan masalah ini kepada pihak Aparat Penegak Hukum supaya di tindak dan di proses hukum.ujarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar