Harian-RI.com
RABINDRANATH Tagore yang lahir 7 Mei 1861 di, pendidik, dan dianggap sebagai salah satu penulis terbesar dalam kesusasteraan India modern, berkisah tentang arti bahagia bagi anak-anak dalam sebuah prosa di buku mungilnya: Gitanjali: Song Offerings.
Berikut petikan dari buku yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1913 ini:
"Anak yang mengenakan jubah pangeran dan rantai permata di lehernya kehilangan kesenangan dalam permainannya; gaunnya menghambat dia di setiap langkah."
"Karena takut akan rusak, atau ternoda debu, ia menjauhkan diri dari dunia luar, dan bahkan takut untuk bergerak."
"Ibu, tidak ada gunanya, belenggu kemewahan-mu, jika hal itu menghalangi seseorang dari debu tanah yang menyehatkan, jika hal itu merampas hak seseorang untuk memasuki pekan raya besar kehidupan manusia pada umumnya."
Dari sini kita belajar bahwa tak ada yang bisa menakar harga kebahagiaan seorang anak. Bagi orang tua, mungkin kasih sayang bisa ditakar dengan baju keemasan itu. Namun bagi anak bagaikan belenggu.
Sebab mungkin saja mandi debu bersama teman-teman akan lebih mengasyikan ketimbang harus tertib menjaga agar baju emasnya tak kotor.
Bagaimana menurut Anda? (Nursalim Turatea).
_____
SAYANG BUNDA: Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj Marlin Agustina, menerima kecup sayang dari anak-anak saat menghadiri safari Ramadan 1445 Hijriah, belum lama ini. Dengan memahami anak-anak akan mudah membangun generasi masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar