Batam_Harian-RI.com
Kebiasaan buruk yang selalu dilakukan oleh oknum masyarakat dengan membuka, membongkar, merusak, dan menghilangkan spanduk apabila melihat lawan politiknya atau tak sesuai nuraninya adalah kebiasaan buruk dan merupakan pembukaman kebebasan berdemokrasi.
Tepatnya menjelang hari lebaran Idulfitri spanduk sekretaris kota Batam, Jefridin, M.Pd, spanduk walikota Batam, Haji Muhammad Rudi, serta spanduk wakil gubernur, Hj. Marlin Agustina merupakan korban pembongkaran spanduk, pengrusakan spanduk, dan juga penghilangan spanduk oleh oknum orang orang tak bertanggungjawab.
Sejumlah spanduk ucapan selamat yang dipasang milik H.Jefridin Hamid, HMR, dan HMA, diduga dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Asian Sinaga, menyebutkan ada puluhan perusakan baliho bang Jefridin, HMR, dan HMA yang tersebar di berbagai titik jalan yang di dihilangkan oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Untuk itu Asian Sinaga meminta, kepada masyarakat agar bisa mengawasi dan menjaga kondusifitas apalagi spanduk tersebut isinya hanya berupa ucapan selamat hari raya idul Fitri.
“Kami melihat ada motif dari oknum pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab terhadap pengrusakan baliho baliho ini,” Asian Sinaga, Rabu,(10/04/2024). saat usai melaksanakan sholat id di rumah kediamannya.
Lanjutnya, jangan sampai hal itu dibiarkan dan menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif, ada permusuhan, rasa saling curiga terhadap kelompok tertentu. “Diharapkan agar suasana seperti ini menjadi lebih kondusif, berlangsung seperti yang kita harapkan, aman dan damai,” ungkapnya.
Hari ini menjadi tanggung jawab bersama termasuk masyarakat untuk mewujudkan hari raya idulfitri yang penuh arti dan makna yang mendalam yang berasal dari akar budaya bangsa, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
“Sejauh ini masih belum bisa dipastikan apakah spanduk ucapan selamat hari raya idulfitri yang rusak karena faktor alam atau memang ada yang merusak. Apabila memang ada tindakan merusak atau menghilangkan spanduk maka hal itu tidak dibenarkan atau melanggar aturan dan etika demokrasi,” tuturnya.
Sinaga juga menduga bahwa Ini mungkin ada persaingan antara pendukung yang tak sama ke inginannya.
Mungkin juga oknum simpatisan atau oknum yang berseberangan. Apapun namanya kebiasaan Bongkar Spanduk Jelang Pilkada Merupakan Kebiasaan Buruk Demokrasi, demikian Asian Sinaga menutup perbincangannya bersama wartawan media ini dengan nada yang berapi api.
Dihubungi lewat via telpon H.Jefridin Hamid menyesalkan adanya pengrusakan spanduknya, menurutnya ini adalah kebiasaan buruk oknum masyarakat, yang sejatinya spanduk seperti ini adalah sebuah bentuk kebanggan kita sebagai masyarakat Batam yang bersimbolkan Batam Menuju Bandar Funia Madani yang berasaskan etika dan agama. (Nursalim Turatea).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar