
""Berbuat tdk adil, lbh memalukan drpd menderita ketidak adilan""
Informasi lanjutan
Menurut penuturan korban NN br P pd awak medya lewat whsaapnya, tetap lanjut mengaku terlapor melakukan penganiayaan berawal bertengkar mulut hingga sampai gaduh perkelahian, nampak dlm gmbar vidio, for all disampaikan pd awak medya Peristiwa tertanggal 18/07/2024 disigada gada kelurahan Tiga runggu Kecamatan Purba, Simalungun, korban sambil menunjukkan foto foto sewaktu di Puskesmas Tiga Runggu, tanpa opname itu yg tdk mengganggu kegiatan keaktifiasitasan hariannya ,di kaki, di kening dan di tangannya luka
Masih pernyataan Korban, terlapor dlm ronde kedua berselang dlm minggu, percisnya tanggal 11/07/2024 di lokasi yg sama
Di sgada gada
Tidak sampai disitu saja korban NN br P msih menempatkn dlm (WA) nya Najwa terlapor ada lg mengancam Korban untuk membunuh, peristiwa itu pd tengah malam ,pesan suara korban pd awak medya 22/10/2024
Ujar Korban dgn secara singkatnya
Peristiwa ronde kedua tertanggal 11'09/2024 dilanjutk terlapor
Siapa Tdk sakit?? Tambahnya terlapor Br. Tp bln, saya, ibu ku br Tp bolon
Korban mengaku tdk punya Hutang pd terlapor, kadang org lain yg Make uang mu, ujarnya pd terlapor dlm isi video firal itu
Korban melakukan pengaduan di polres Simalungun 18/07'/2024 dengan penganiayaan, dan tdk opname, imbuhnya
,bhkan terlapor lakukan lg penganiayaan pd tanggal 11/09/2024 ,namun pd pokoknya korban Tdk akui hutang, dan jika adapun hutang, org lain yg memakai uang nya, dan tdk kubayar hutangi itu, tdk kubayar, dan lanjut terus
Shingga warga mak juwita br sinurat dijadikan saksi, yg lintas untuk keladang dan tdk mau dipisah saksi, dan srt panggilan terhadap saksi tdk dilayani saksi hingga saat ini 23/10/2024 yg diantarkan pak RT suwandi Purba, saya heran, ada apa ini, tambah saksi, saya Lintas bkn dari awal saya tahu, saya dipanggil ke polres Simalungun, penyidik nya bermarga Siahaan, pungkas saksi, yg secara panjang lebar namun pd pokoknya, saksi tdk rela jd saksi
Terlapor P br Tp b, membantah seluruhnya, artinya dari pergaduhan,
Andai kata peristiwa ini, ada di pihak lain menagih hutang apa tdk ditagih hutangnya, dan sdh 4 bulan Tdk dibayarbayar Dan Tdk diangsur, sewaktu minjam minta tolong, uang sekolah anak ku tdk bisa terbayar imbuh terlapor meniru Korban
Korban mengadu secara memfitnah, dgn kata Kata palsu dan bohong, Dan mencemarkan nama baik terlapor sebagai penagih hutang
Terlapor tdk ada lakukan penganiayaan, penganiayaan yg dibuat sendiri, bukti pertanda ponselnya sudah di persiapkn sendiri, untuk mengedit edit
Korban yg menyurukkn kepala nya, kepada terlapor bkn ada dipukul saksi, ujar terlapor sambil mmpraktekkan di depan awak medya, dan melihat TKP (Tempat Kejadian Peristiwa) di sigada gada kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba, Simalungun
Jelas nya jalan pikiran Korban, tdk akui ada hutang dan org lain Yg memakai nya uang terlapor, pd hal Korban yg menulis Esra Salon, yaitu N N br P, jelas kesaksian saksi dugaan kuat ada terselip kepalsuan, untuk mengadu secara memfitnah, dgn menyebutkan terlapor P br Tp b, memukul dgn kursi,
Terlapor disebarluadkn lewat firal ke group PNPN dan Syariah
Lain lg firal dari Kntor Polisi yg dikirimkn kpd Korban, sewaktu menangis, hendak ditahan 18/10'2024 Yg lalu ketika Polisi datang ke Rmh terlapor, dan menekannya segala surat surat, intah apa itu srt srt itu nga ingat lg, pd awak medya
21/10'/2024"
publik :Jangan melakukan pembodohan publik, hrus utuh, Tdk sepotong potong jangan rekayasa, di utamakan kejujuran, SOP""
Publik : masyarakat awam tdk seluruhnya Paham dan dimengerti akan hukum sadari Hukum jauhi hukum dan Kenal I hukum,
Tahap punya tahap dlm penyelidikan dan penyidikan, tdk sesuai dgn UU, medyasi, reka ulang dan gelar perkara pun lebih lebih penangkapan dan jaminan tdk Ditahan, sungguh ganjil, di waktu di rumah terlapor dan do kntor polisi
Bkn ditangkap tp Investigasi, interviu, menurut RT setempat BP Saragih Turnip Selaku RT terlapor, bkn ditangkap dan tdk Ada ditunjukkan srt penangkapan
Sementara menurut saksi saksi yg diajukan oleh Korban Ersa Salon (NN br P)
Saksi Mak Adit, Suni
Menyatakan di depan awak medya, menyebutkan,saya saksi ketiga, sdh diperiksa dua saksi Mak Dhea dan Mak Apri
Kehendak Korban hrus sesuai kesaksian lalu penyidik pun menyebutkn hrus bersesuaian
Ternyata penyidik BAP saksi pertama dan saksi kedua Tdk sesuai, lalu diseragamkn penyidik, pd hal saya saya tdk ada melihat terlapor P br Tp b, memukul Korban, jd sempat emosi, Korban dan penyidik, artinya satu saksi pertama diperiksa, lalu ditukar nama, pertanyaan sama dan jawaban sama, arti nya saya Suni tdk diperiksa dan Mak Apri ,hanya satu diperiksa polisi, dan ku akui kubaca dan di Tanda tangani, bacaan sepotong potong krn Anak ku, sedang menyusui menangis, dan saya di paksakan Korban ikut saksi
Setelah saya sadari dlm hari hari berikutnya, saya Suni tdk bersedia jd saksi dan mencabut keterangan yg ada Di BAP(Berita Acara pemeriksaan)
Ujar saksi Suni
Lain lg kesaksian Mak Br. Sinurat, saya tdk melihat terlapor ada memukul korban, dan korban lah menyurutkan tunduk pd badan terlapor, seolah dipukul dgn kursi nya
Dan saya tdk mau saksi lg, saya kenal baik Korban dgn terlapor, tandas nya, tp saksi Br. Sinurat tdk mencabut keterangan nya ,Yg ada diberikan di hadapan polres, penyidik Sinaga
Akhir ucapan saksi di depan awak medya baru baru ini
Hal yg sama pernyataan warga percis dibelakang rmh Korban, yakni br SIL, tdk ada melihat Korban dgn terlapor pukul memukul, hanya bertengkar dan hanya rebutan tarik menarik speda honda Korban, sedang jarak jauh ada ditaksir 70 meter dari pondok warga pkerja dgn rmh korban
Juga warga Bermarga Nbbn, juga tdk ada hanya teriak, minta tolong
Sedang saksi Br Regar Blum dpat digali Info kesaksiannya, jarang dirumah selalu mandah mandah
Tuduhan Korban terus mengalir, kpd terlapor, yg ada mengancam membunuh dgn tengah malam, suami Istri
Mendengar itu, terlapor di tanya awak Medya, itu semua fitnah, dan kata kata palsu dan bohong
Nampak dlm gambar Korban dgn terlapor
Itu fitnah dan memberikan keterangan palsunya di BAP
Bkn opname, bkn kecelakaan putranya ketika dihubungi oknum penyidik Korban do Telpon,
Terlapor rasa kesalnya pd pihak penyidik, reka ulang, medyasi, dan gelar perkara tdk diketahui terlapor, dan bkn ditunjukkan srt penangkapan pd RT dan keluarga terlapor dan terlapor,
Lalu dijadikan tersangka pd tanggal 18/10/2024 Dan sdh dua kali wajib lapor, ujarnya
Hingga berita ini terkirim blum ada jawaban resmi pd pihak penyidik Dan awak Medya, apakah etiked damai bisa dijalankn Korban dan terlapor
Namun sumber di kepolisian, sebut biar lunas hutangnya, itu jlan pikiran korban,
Terlapor pun sebatas, merugikan penagih hutang,
Kata akhir :
Terlapor Minta kpd APH, agar ksus ini diberhentikan, setidak nya BP Kapolres mmberikan salinan turunan BAP, dugaan kuat Korban lakukan aduan sesaat dan diragukan, hanya Kata Kata palsu, tdk diakuinya hutang nya
Mari kita ikuti prkmbangannya 25/10/2024
Merugikan penagih hutang!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar