Aceh Timur, Idi Rayeuk_Harian-RI.com
Pagi itu suasana Kota Idi Rayeuk tampak berbeda. Setelah berhari-hari dipenuhi lumpur dan puing banjir, Jumat (05/12/2025) menjadi titik awal kebangkitan. Puluhan relawan, tokoh masyarakat, pimpinan dayah, insan pers, hingga anggota DPRK turun langsung ke jalan melaksanakan Jumat Bersih—sebuah aksi solidaritas untuk memulihkan kota dari dampak bencana hidrometeorologi.
Kegiatan gotong royong tersebut dipimpin oleh H. Sulaiman (Tole). Sejumlah pimpinan dayah seperti Ayah Wi, Walet Muhid, Tgk Hasbi Kuala, dan Tgk Saipul Peudawa tampak aktif menyapu, mengangkut sampah, dan membantu proses pembersihan lumpur tebal yang menutupi pemukiman dan jalan-jalan utama.
Kehadiran Kepala Dinas Lingkungan Hidup, mantan Anggota DPRK Aceh Timur M. Yahya Bohkaye, serta Anggota DPRK Fraksi PAS Aceh Ridwan Efendi semakin menambah semangat warga yang sejak pagi membawa alat kebersihan seadanya untuk membantu pemulihan.
Sumber Daya Dikerahkan, Idi Rayeuk Mulai Bangkit
Aksi Jumat Bersih turut didukung dengan pengerahan sebuah excavator beco dari PPN Kuala Idi untuk mengeruk tumpukan lumpur dan puing berukuran besar yang tidak dapat ditangani secara manual. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) juga mengirim beberapa armada truk pengangkut sampah guna mempercepat evakuasi material banjir.
“Kami dari unsur masyarakat dan pimpinan dayah terus melakukan apa pun yang kami mampu,” ujar M. Yahya Bohkaye.
“Hari ini excavator dan truk sampah kita kerahkan untuk membersihkan sampah yang masih mengendap di seputaran Kota Idi.”
Ia menyebutkan bahwa lokasi pembersihan diprioritaskan di kawasan Calok Geulima, Gampong Aceh, dan Keude Aceh—wilayah yang mengalami genangan terparah dan meninggalkan tumpukan lumpur yang cukup tebal.
Gotong Royong yang Menguatkan Masyarakat
Di tengah situasi pascabanjir yang memprihatinkan, semangat kebersamaan terlihat begitu kuat. Warga, relawan, tokoh agama, hingga pejabat publik bekerja bahu-membahu tanpa memandang perbedaan. Suasana penuh kepedulian itu menjadi bukti bahwa kerja bakti bukan hanya sebatas pembersihan, tetapi juga menjadi penguat mental dan solidaritas masyarakat.
Aksi Jumat Bersih ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pemulihan menyeluruh di Kota Idi Rayeuk. Semangat gotong royong yang tercipta menunjukkan bahwa Aceh Timur, khususnya Idi Rayeuk, tidak berjalan sendiri dalam menghadapi bencana.
Dengan kolaborasi antara relawan, pemerintah, dan masyarakat, kota ini perlahan mulai menatap harapan baru menuju situasi yang lebih baik.
Relawan Lanjutkan Bakti Sosial Sesi Kedua
Koordinator lapangan, Darwin Eng, menginformasikan bahwa kegiatan bakti sosial akan dilanjutkan pada siang hari.
“Assalamualaikum rekan semua. InsyaAllah jam 14.00 kita lanjutkan lagi bakti sosial di sekitar Idi.
Bagi rekan-rekan yang belum sempat membersamai tadi pagi, mohon sisihkan waktu untuk ke lokasi. Nanti kita bantu masyarakat kita yang sedang sangat membutuhkan kehadiran kita. Terima kasih banyak,” ujarnya.
Seruan tersebut menjadi pengingat bahwa pemulihan masih membutuhkan banyak tenaga, waktu, dan dukungan semua pihak.(Hs)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar