Aceh Peringkat Tiga Nasional Stunting Balita Dibawah Nusa Tenggara Timur
  • Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Kode IT


    terkini

    Aceh Peringkat Tiga Nasional Stunting Balita Dibawah Nusa Tenggara Timur

    Dimas ( Redaksi )
    25 Agustus 2022, 8/25/2022 06:37:00 AM WIB Last Updated 2022-08-24T23:37:55Z
     


    Banda Aceh_Harian-RI.com
    Aceh saat ini menduduki peringkat tiga nasional untuk angka stunting balita, di bawah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Barat (Sulbar). 

    Prevalensi stunting pada bayi di bawah dua tahun (baduta) di Aceh cukup tinggi yaitu sebanyak 37,9 persen.


    Artinya 4 dari 10 bayi di bawah dua tahun menderita stunting di Aceh, sedangkan prevalensi rata-rata nasional sebesar 30,8 persen.

    Angka ini berada di atas ambang yang ditetapkan WHO yaitu 20 persen. 

    Indonesia sendiri juga menduduki peringkat kedua setelah Laos terhadap angka stunting Balita di Asia Tenggara.

    Oleh karena itu,  permasalahan stunting adalah masalah nasional dan saat ini Pemerintah Aceh telah langsung membuat pergub tentang stunting dan mendeklarasikan gerakan Bersama untuk mengatasinya. 

    Untuk mencegah angka stunting di Aceh semakin merangkak naik, Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi serta Program Studi Obstetri dan Gynekologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, perkuat sinergisitas bersama Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
    Anggota Komisi V, DPRA, dr Purnama Sp OG menerima audiensi panitia ANESTRI (Anestesi dan Obstetri Ginekologi” di ruang banggar DPRA dalam rangka menyambut seruan pemerintah mengenai penurunan stunting, Senin (22/8/2022) lalu.

    Pertemuan tersebut merupakan inisiasi Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi serta Program Studi Obstetri dan Gynekologi Universitas Syiah Kuala yang bergerak bersama-sama untuk menurunkan stunting dengan semangat tridarma perguruan tinggi.

    USK mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat dan seminar pada 2-4 September 2022 di Takengon dan Bener Meriah.

    Hal itu disampaikan oleh Ketua Prodi Anestesiologi dr Zafrullah, SpAn-KNA bersama Ketua Prodi Obstetri dan Ginekologi Dr dr Cut Meurah Yeni Sp OG-KFM yang diwakili oleh dr Rizka Aditya Sp OG.

    Ketua Prodi Anestesiologi dr Zafrullah, mengatakan, stunting merupakan sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya.

    Penyebab utama stunting karena kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia 2 tahun. 

    Penyebab stunting melibatkan multifaktor, karena itu maka penyelesaiannya pun harus dilakukan secara multisektoral. 

    "Di sinilah komitmen pemerintah pusat harus kuat, yang selanjutnya diteruskan di level pemimpin daerah hingga kabupaten dan kota, dan juga seluruh elemen masyarakat bersama-sama mendukung program tersebut," kata Zafrullah, Rabu (24/8/2022).

    Pada kegiatan itu, pihaknya juga menggandeng AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia) diketuai oleh dr Niken Asri Utami Sp OG-KFM IBCLC yang juga menerupakan staf pendidik Prodi Obsgyn FK USK.

    Hal itu dilakukan, sebagai langkah untuk memberi edukasi dan workshop dukung ibu menyusui dengan harapan meningkatkan cakupan ASI eksklusif dan ASI 2 tahun. 

    "Karena ASI merupakan salah satu kunci untuk menurunkan stunting, solusi yang tidak memerlukan biaya tinggi dan sangat mudah didapatkan," imbuhnya.

    Sementara itu,Ketua panitia Anestri-2 dr M Iqbal, SpAn mengungkapkan, kegiatan tersebut adalah bagian dari komitmen  untuk mengentaskan stunting.

    Sebab, penanganan masalah tersebut sangat berkaitan dengan masa depan bangsa, karena sekali seorang anak menderita stunting.

    "Maka tidak dapat diperbaiki secara holistik tumbuh kembangnya, mungkin tinggi badan dan beratnya dapat dikejar, namun kemampuan kognitif, daya pikir akan tertinggal," pungkasnya.

    Menerima kunjungan Program Studi Anestesiologi dan Reanimasi serta Program Studi Obstetri dan Gynekologi itu, Anggota komisi V, dr Purnama, mengatakan pihaknya sangat mendukung secara penuh untuk kegiatan. 

    Selain itu pihaknya juga berencana menjadikan kegiatan Anestri ini sebagai kegiatan rutin Pemerintah Aceh ke depannya.

    "Dan semoga dapat menggerakkan semua pihak untuk terus semangat menurunkan angka stunting di Aceh," tutup Purnama.(HR-RI_REDAKSI)
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Aceh Peringkat Tiga Nasional Stunting Balita Dibawah Nusa Tenggara Timur

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini

    Topik Populer