Bengkulu_Harian-RI.com
Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu dinilai gagal dalam melakukan pengawasan terhadap aset milik Pemerintah Provinsi Bengkulu berupa lahan sawit seluas dua hektare. Seorang Kepala Desa (Kades) Airsebakul, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah, diduga memanfaatkan kelengahan tersebut untuk memanen sawit secara ilegal dan meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.
Kasus ini terungkap setelah adanya laporan warga yang menyebutkan bahwa oknum Kades Airsebakul memanen secara ilegal sawit milik aset Pemprov Bengkulu. Tim Harian-RI.com kemudian melakukan konfirmasi langsung kepada Kades Airsebakul. Dalam pengakuannya, Kades tersebut membenarkan bahwa dirinya telah memanen dan menjual hasil sawit dari lahan tersebut. Ia juga mengaku telah mendapatkan izin dari pejabat Pemprov Bengkulu untuk melakukan kegiatan itu.
Namun, pernyataan tersebut dibantah oleh Kabid Aset Pemprov Bengkulu, Andriyanza, yang menegaskan bahwa tidak ada izin yang pernah dikeluarkan kepada Kades Airsebakul untuk memanen sawit milik aset Pemprov Bengkulu.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu, Afif, yang dikonfirmasi secara terpisah melalui sambungan telepon. Afif menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah memberikan izin, baik secara lisan maupun tertulis, kepada Kepala Desa Airsebakul.
Kasus ini menambah catatan buruk dalam pengelolaan aset daerah serta menunjukkan lemahnya pengawasan di tingkat pemerintahan.
//AN//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar