Bireuen_Harian-RI.com
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus mempercepat penyambungan sementara Jembatan Kutablang di Kabupaten Bireuen menggunakan rangka jembatan bailey. Upaya ini dilakukan agar arus lalu lintas di jalur nasional Banda Aceh–Medan dapat kembali normal setelah terputus akibat banjir.
Kepala BPJN Aceh Satker Wilayah I, Fachruddin, mengatakan pekerjaan di lapangan kini telah memasuki tahap krusial. Jika kondisi cuaca dan teknis mendukung, jembatan darurat tersebut ditargetkan dapat difungsikan pada akhir pekan ini.
“Proses pendorongan rangka jembatan hampir selesai. Kami optimistis jembatan bisa dilalui kendaraan pada akhir pekan,” ucap kasatker wilayah 1, Rabu (24/12/2025)
Rangkaian jembatan bailey yang telah dirakit di sisi barat kini didorong ke arah timur dan tinggal menyisakan beberapa bentang terakhir. Sejumlah alat berat dikerahkan untuk menarik rangka jembatan hingga mencapai abutmen darurat di sisi timur sungai.
Di bagian bawah konstruksi, BPJN juga memperkuat struktur penyangga dengan memasang delapan tiang baja yang ditanam sebagai penahan utama jembatan. Sebagian rangka jembatan telah bertumpu di atas tiang penyangga tersebut.
“Selain pendorongan, kami juga melakukan penimbunan abutmen darurat agar posisi jembatan benar-benar stabil,” ucap kasatker wilayah I.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.3 Provinsi Aceh, Isnanda, menyebutkan progres penyambungan jembatan telah mencapai sekitar 80 persen. Setelah pendorongan selesai, pekerjaan akan dilanjutkan dengan pemasangan lantai jembatan serta pengujian kekuatan struktur.
“Pengujian daya dukung menjadi tahap penting sebelum jembatan dibuka. Berat kendaraan akan ditimbang untuk memastikan jembatan aman dilalui,” kata Isnanda.
Selama masa pengerjaan, BPJN Aceh mengimbau pengguna jalan untuk sementara menggunakan jalur alternatif melalui Jembatan Awe Geutah Paya–Teupin Reudeup bagi kendaraan dari arah Banda Aceh menuju Medan maupun sebaliknya.
Isnanda menambahkan, percepatan pembangunan jembatan darurat ini melibatkan kolaborasi lintas instansi, mulai dari Kementerian PUPR, BPJN Aceh, PT Adhi Karya, hingga TNI Angkatan Darat dari satuan Zipur dan Zidam Kodam Iskandar Muda.
Puluhan personel TNI dari Zipur 16 Indrapuri dan Zidam Kodam Iskandar Muda dikerahkan dan bekerja intensif di lapangan untuk memastikan jembatan dapat segera difungsikan.
Sementara itu, aktivitas penyeberangan warga melalui jalur sungai masih berlangsung. Belasan perahu motor tetap beroperasi mengangkut penumpang dan barang sebagai akses sementara bagi masyarakat setempat.
Sebagaimana diketahui, Jembatan Rangka Baja Kutablang merupakan salah satu dari 27 jembatan yang rusak dan putus akibat banjir di Aceh dalam beberapa waktu terakhir. Delapan di antaranya merupakan jembatan rangka baja yang berada di jalur vital, ucap PPK 1.3 Isnanda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar