Menurut informasi yang didapat media harian-ri.com di Aceh Tamiang kampung balai, Setelah sempat surut dua hari, hujan terus melanda Aceh tamiang, termasuk kampung balai kecamatan bendahara, hujan turun dengan intensitas tinggi, sehingga air sungai meluap dan kini Kampung Balai, Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang kembali terendam banjir luapan sungai masuk dari tanggul yang jebol.

Salah satu warga kampung balai kecamatan bendahara mengatakan kepada media harian-ri.com (Sabtu 28 Januari 2023), "Kampung kami banjir lagi. Air sudah menggenangi halaman rumah," kata Ardy (41) warga Dusun Matang Cengal, Kampung Balai, sabtu

Menurut Ardy air sungai terpantau mulai masuk ke perkampungan sejak pukul 06.00 WIB. Menjelang siang hingga sore air makin bertambah menggenangi badan jalan sedalam betis orang dewasa.

"Dusun kami selalu duluan kena imbas banjir karena dekat dengan DAS, ditambah lagi ada tanggul yang jebol," ucap ardy.


Warga lainnya, iwan menjelaskan banjir sudah kembali menggenangi Dusun 1 Marlempang dan Dusun Matang Cengal. Awalnya air masuk melalui parit saluran depan rumah lalu naik ke halaman. Air belum masuk rumah karena di bagian hilir itu banyak rumah panggung.

"Dua dusun tersebut merupakan zona merahnya banjir di Kampung Balai," jelas iwan.

Padahal, sebut Iwan kaum ibu-ibu di Kampung Balai baru saja selesai beres-beres membersihkan rumah akibat banjir sepekan lalu, namun hari ini banjir sudah datang lagi. Mereka khawatir air bertambah pada malam hari saat warga tengah pulas tidur.

"Alhamdulillah sampai malam ini air belum ada masuk rumah. Cuma dari tadi sore hingga malam ini ada nambah dikit kira-kira 10 centimeter," akunya.

Mewakili warga Kampung Balai dan sekitarnya tokoh pemuda ini berharap pemerintah provinsi, khususnya pemeribtah daerah segera memikirkan cara membangun tanggul yang jebol di Desa Marlempang tersebut karena imbasnya ketika banjir belasan kampung di Kecamatan Bendahara menjadi 'langganan' korban banjir.

"Solusinya tanggul jebol diperbaiki, sekarang lebarnya sudah satu jarak tiang listrik atau 50 meter," ucap iwan.

Kami selaku masyarakat kampung Balai kecamatan bendahara berharap pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah daerah sigap dalam menangani kasus banjir yang kami alami dan kami juga berharap kepada pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah segera membangun tanggul yang Jebol, kalau bisa tanggul tersebut di perlebar, karna dengan pembangunan tanggul tersebut, solusi untuk mencegah banjir kembali melanda kampung kami, inilah harapan kami, harap Iwan.

Kabid Darlog BPBD Aceh Tamiang Bambang Supriyanto membenarkan terjadi banjir lagi di wilayah permukiman Bendahara  akibat permukaan air sungai naik. Namun begitu pihaknya sudah menyiagakan petugas di lokasi terdampak memantau perkembangan banjir.

"Faktor air sungai kanan naik hari ini di hulu Bandar Pusaka karena dilaporkan ada turun hujan semalam tapi tidak deras," ujar Bambang.

Sebelumnya berdasarkan data laporan BPBD Aceh Tamiang per hari Jumat 27 Januari 2023 pukul 17.00 WIB atau sepekan pasca banjir menyebutkan, titik lokasi pengungsian di delapan kecamatan terdampak banjir sudah nihil. Sementara secara keseluruhan desa terendam banjir tinggal tersisa dua di Kecamatan Bendahara yakni, Kampung Cinta Raja dan Kampung Teluk Kemiri dengan ketinggian air 20-30 centimeter.

Menurut Bambang Supriyanto Kecamatan Bendahara menjadi wilayah terparah diterjang banjir imbas luapan sungai dari tanggul jebol seluas 50 meter di Desa Marlempang. Namun pihaknya memastikan tahun ini Aceh Tamiang akan mendapatkan kucuran dana dari BPBA Provinsi Aceh dan BNPB khusus untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik.

"Satahu saya yang sudah disetujui dari BNPB sekitar Rp20 miliar untuk perbaikan tanggul jebol disejumlah titik sungai Aceh Tamiang. Kami juga telah membuat acuan telaah staf mengusulkan bantuan perahu ponton untuk pengerukan sungai yang dangkal," jelasnya.